Haloo Holaaa.....
Apa kabar sob? udah lama banget gue nggak update blog nih. Iya gue ngasih tau doang, walaupun lo pada nggak nanya. Sebenernya gue lagi ribet sama tugas yang setiap harinya dikasih sama bapak ibu di sekolah (baca : guru). Gue pikir-pikir, apa untungnya dia (guru) ngasih tugas ke anak muridnya setiap hari? Yang ada malah dia repot buat meriksa-in tugas-tugas kita, belom lagi ngasih sanksi buat anak murid yang nggak ngerjain tugas, kan makin ribet? Itu sudut pandang dari kita. Disini gue mau objective ya nggak subjective jadi gue bikin sebuah survey ke beberapa guru di berbagai sekolah. Dan melontarkan 2 pertanyaan sederhana kepada guru-guru tersebut. Berikut ini pertanyaan yang gue tanyain ke guru-guru di sekolah gue. Dan pertanyaan satu ke pertanyaan lainnya berkaitan.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------
1. Ibu/Bapak nggak capek apa ngasih tugas ke murid terus di periksa?
2. Terus kalau diperiksa berarti menambah kerjaan dirumah, padahal bapak/ibu cuma di gaji dengan 8 jam kerja untuk sebulan, apa tidak rugi pak/bu?
------------------------------------------------------------------------------------------------------
Nah itu tadi pertanyaan yang mengawali survey kecil-kecilan yang gue buat. Dan survey pun gue laksanain yang ditujukan kepada guru-guru di sekolah dan guru-guru sewaktu SMP. Dan jawabanya beragam-ragam, ada yang jawab bosen atau capek, ada yang disuruh sama kepala kurikulum supaya ngasih tugas ke anak murid, ada yang dengan senang hati ngasihnya kayak orang nggak ada tenggang rasa ke anak murid. Dan gue simpulin jadi kek gini.
Untuk pertanyaan pertama :
'Ya, sebenernya capek, tapi itu adalah tugas guru, mau nggak mau kita sebagai guru harus melakoni tugas itu, dan juga nggak ada ruginya kan kalau kamu sering dikasih tugas kayak gini, lagipula nanti kami para guru bisa semakin di ingat muridnya, misalnya guru yang sering ngasih tugas siapa, nanti kamu juga bakal ngenang masa-masa kamu dikasih tugas banyak'.
Untuk pertanyaan kedua :
'Kalau masalah membagi waktu untuk keluarga itu sepinter pinter kita aja, tapi kebanyakan guru disini sudah menjadwal untuk holiday atau liburan bareng keluarga itu hari minggu atau sabtu, selain hari itu nggak ada liburan alias kami tetap kerja sesuai rutinitas sebagai guru, dan istri dan anak memaklumi hal itu kok'.
Setelah gue adain survey dengan singkat itu, gue langsung merasa tersentuh sebagaimana perjuangan seorang guru untuk mengajarkan ilmu atau mentransfer ilmu kepada murid-muridnya. Dan mulai hari inilah gue merasa bersemangat untuk sekolah dan selalu menanti datangnya guru.
Apa kabar sob? udah lama banget gue nggak update blog nih. Iya gue ngasih tau doang, walaupun lo pada nggak nanya. Sebenernya gue lagi ribet sama tugas yang setiap harinya dikasih sama bapak ibu di sekolah (baca : guru). Gue pikir-pikir, apa untungnya dia (guru) ngasih tugas ke anak muridnya setiap hari? Yang ada malah dia repot buat meriksa-in tugas-tugas kita, belom lagi ngasih sanksi buat anak murid yang nggak ngerjain tugas, kan makin ribet? Itu sudut pandang dari kita. Disini gue mau objective ya nggak subjective jadi gue bikin sebuah survey ke beberapa guru di berbagai sekolah. Dan melontarkan 2 pertanyaan sederhana kepada guru-guru tersebut. Berikut ini pertanyaan yang gue tanyain ke guru-guru di sekolah gue. Dan pertanyaan satu ke pertanyaan lainnya berkaitan.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------
1. Ibu/Bapak nggak capek apa ngasih tugas ke murid terus di periksa?
2. Terus kalau diperiksa berarti menambah kerjaan dirumah, padahal bapak/ibu cuma di gaji dengan 8 jam kerja untuk sebulan, apa tidak rugi pak/bu?
------------------------------------------------------------------------------------------------------
Nah itu tadi pertanyaan yang mengawali survey kecil-kecilan yang gue buat. Dan survey pun gue laksanain yang ditujukan kepada guru-guru di sekolah dan guru-guru sewaktu SMP. Dan jawabanya beragam-ragam, ada yang jawab bosen atau capek, ada yang disuruh sama kepala kurikulum supaya ngasih tugas ke anak murid, ada yang dengan senang hati ngasihnya kayak orang nggak ada tenggang rasa ke anak murid. Dan gue simpulin jadi kek gini.
Untuk pertanyaan pertama :
'Ya, sebenernya capek, tapi itu adalah tugas guru, mau nggak mau kita sebagai guru harus melakoni tugas itu, dan juga nggak ada ruginya kan kalau kamu sering dikasih tugas kayak gini, lagipula nanti kami para guru bisa semakin di ingat muridnya, misalnya guru yang sering ngasih tugas siapa, nanti kamu juga bakal ngenang masa-masa kamu dikasih tugas banyak'.
Untuk pertanyaan kedua :
'Kalau masalah membagi waktu untuk keluarga itu sepinter pinter kita aja, tapi kebanyakan guru disini sudah menjadwal untuk holiday atau liburan bareng keluarga itu hari minggu atau sabtu, selain hari itu nggak ada liburan alias kami tetap kerja sesuai rutinitas sebagai guru, dan istri dan anak memaklumi hal itu kok'.
Setelah gue adain survey dengan singkat itu, gue langsung merasa tersentuh sebagaimana perjuangan seorang guru untuk mengajarkan ilmu atau mentransfer ilmu kepada murid-muridnya. Dan mulai hari inilah gue merasa bersemangat untuk sekolah dan selalu menanti datangnya guru.
2 comments
Write commentssbenarnya ada beberapa guru yang gamau,,tapi seperti di bilang di atas,,itu udah kurikulumnya dari pemerintah..klo tidak salah begitu
ReplyPada dasarnya semua guru nggak mau tapi itu tuntutan kurikulum dan peraturan sekolah, jadi mau nggak mau dia harus memeberinya. Okesob ente bener (--)9
ReplyTerimakasih udah ngebaca artikelnya, Minta komen yang sopan ya sob! -@nggakeren ConversionConversion EmoticonEmoticon